Mencetak Relawan Tanggap Darurat dari Pramuka Muda
Pasuruan, Seputarperistiwanews.com — Langkah konkret penguatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana kembali digaungkan di Bangil. Bertempat di Kedai Bambu, Kelurahan Kolursari, SAKA Wira Kartika Koramil 0819/10 Bangil bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan PMI Kabupaten Pasuruan menggelar pelatihan intensif penanggulangan bencana bagi anggota Pramuka, Minggu (27/4).
Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Ketua FPRB Bangil, Moh. Saikhu, menjadi bukti bahwa generasi muda kini tidak hanya diajak peduli, tapi juga dibekali keterampilan nyata dalam menghadapi situasi darurat.
“Semangat belajar adik-adik Pramuka luar biasa. Belajar di alam terbuka seperti ini sangat relevan untuk memahami medan sebenarnya saat bencana terjadi,” tutur Saikhu dalam sambutannya.
Pelatihan ini menghadirkan para instruktur berpengalaman. Nurwahyudi Anse dan Arya dari FPRB memberikan gambaran menyeluruh tentang manajemen bencana, mulai dari perencanaan hingga penggunaan alat komunikasi darurat seperti HT dan lainnya.
PMI Kabupaten Pasuruan melalui M. Syahru Ramadhan A., membekali peserta dengan ilmu vital: Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Dari penanganan luka terbuka hingga patah tulang terbuka (open fraktur) semua dipraktikkan langsung oleh Syahru.
Tak kalah penting, pembina SAKA Wira Kartika, Nenny Purwanti, mengajarkan manajemen Dapur Umum dalam krisis—ilmu yang sangat krusial dalam menjamin logistik dan distribusi makanan bagi para korban bencana.
Sementara itu, Ardi Kusbianto dari FPRB memaparkan struktur manajemen posko bencana secara detail, termasuk teknik pendataan korban dan dokumentasi kronologi kejadian—hal-hal yang kerap menjadi kekurangan saat krisis melanda.
Puncak kegiatan ditandai dengan simulasi penyelamatan korban tenggelam (Water Rescue), yang menggambarkan skenario nyata: seorang pemancing hilang bersamaan arus air datang, sehingga terbawa arus sungai. Dengan sigap, para peserta menerapkan teknik pencarian dan evakuasi yang baru saja dipelajari.
Kegiatan ini bukan hanya tentang pelatihan, tapi tentang membangun sinergi antara Pramuka, relawan, dan komunitas penanggulangan bencana. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal mencetak relawan tangguh dari kalangan muda yang siap menjadi garda depan saat bencana datang.
Bangil kini tidak hanya siap menghadapi bencana, tapi juga tengah menyiapkan pasukan muda yang terlatih, dengan semangat, keterampilan, dan kepedulian yang tinggi terhadap keselamatan sesama.
(FPRB/Arya)