Pasuruan, Seputarperistiwanews.com - Sebatang pohon tua dan kering yang berdiri di tepi jalan nasional itu akhirnya menyerah pada usia dan keroposnya akar. Ia tumbang tepat di depan “Kios Burung Arif Mandor Latek Raya”, atau rumah milik Arini Sorayya, menciptakan kecemasan di tengah warga RT 2 RW 1, Kelurahan Latek.
Warga pun segera berhamburan ke lokasi. Bukan sekadar menonton, mereka bergerak cepat: melaporkan kejadian, meminta bantuan melalui seluler dan mengatur lalu lintas yang mulai padat. Sebab jalan provinsi itu bukan jalan sembarangan, ia menjadi nadi yang menghubungkan Surabaya dan Pasuruan.
Ketua RW 01, H. Suman, menjadi sosok kunci dalam tanggap cepat warga. Tanpa menunggu lama, ia menghubungi pihak kelurahan. “Kami harus sigap. Ini bukan hanya soal rumah warga, tapi juga keselamatan pengguna jalan,” ujarnya.
Kekhawatiran serupa juga disuarakan Mariono, mantan Ketua RT 02. Ia menunjuk ke barisan pohon lain yang tampak rapuh. “Ini sudah tanda bahaya. Kalau tidak segera diperiksa dan ditangani, bisa jadi korban berikutnya bukan hanya pohon, tapi manusia,” katanya serius.
Musibah pagi itu menjadi cerminan solidaritas warga dan tanggap cepat aparat lokal. Namun di balik itu semua, ada harapan besar yang terus menggantung di antara dahan-dahan pohon tua di sepanjang R.A. Kartini Latek, serta harapan akan perhatian serius dari pemerintah.
Sebab bagi warga Latek, keselamatan bukan sekadar tanggung jawab bersama. Ia adalah hak dasar yang mesti dijaga, sebelum alam memberi peringatan berikutnya yang mungkin tak seberuntung hari ini.
(Arya)