Menempa Mental di Tengah Arus

Kisah Pengukuhan Anggota Baru PA KALLASKUBA


Pasuruan, Seputarperitiwanews.com - Sungai Kedunglarangan DAS hulu Bekacak Bangil, pecah oleh riuh semangat puluhan siswa berseragam lapangan. Bukan sekadar tamasya alam, Sabtu pagi itu menjadi saksi sebuah perjalanan penting dalam hidup mereka: pengukuhan sebagai anggota baru Pecinta Alam KALLASKUBA angkatan ke-22.

Selama dua hari, 18–19 April 2025, para siswa dari SMKN 1 Bangil (NESABA) mengikuti Diksar Lanjutan — sebuah proses penempaan mental dan fisik yang menjadi gerbang akhir sebelum resmi menjadi bagian dari komunitas yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu.

“Kegiatan ini penting untuk membentuk mental tangguh dan kepedulian sosial. Mereka tidak hanya diajari mencintai alam, tapi juga bagaimana bisa berkontribusi di lingkungannya,” ujar Danur Wahyu, pembina PA KALLASKUBA, dengan mata berbinar bangga melihat dedikasi para peserta.

Di antara para peserta, Gisel, siswi kelas X, tampak menaruh harapan besar pada pengalaman ini. Sejak lama, ia bercita-cita menjadi bagian dari komunitas pecinta alam. “Saya ingin melatih mental dan bisa lebih bermanfaat untuk orang lain. KALLASKUBA jadi tempat saya belajar itu,” ucapnya dengan semangat yang tulus.

Pengalaman membentuk karakter juga dirasakan Gilang, siswa kelas XI yang baru saja dikukuhkan sebagai Ketua PA KALLASKUBA. Baginya, komunitas ini adalah kelanjutan dari jejak Pramuka yang pernah ia jalani di jenjang SMP. “Saya ingin mengembangkan diri dan mengasah skill yang lebih menantang di alam. Ini bukan sekadar hobi, tapi juga perjalanan pembelajaran,” tuturnya mantap.

Tak hanya mereka, para senior dan alumni turut hadir memberi dukungan. Salah satunya Hasan Nudin, S.Pd., pembina OSIS SMKN 1 Bangil yang juga alumni angkatan IV PA KALLASKUBA. Ia melihat pengukuhan ini sebagai ajang penting untuk membangun koneksi antar generasi.

"Silaturrahmi ini bukan sekadar pertemuan biasa, tapi momen membangun mental dan karakter. Dengan mengenal alam secara langsung, para anggota akan diuji dan belajar menghadapi tantangan sesungguhnya. Pengalaman di alam terbuka akan menjadi bekal berharga untuk kehidupan mereka di masa depan," ucap Hasan, mengenang masa-masa awalnya sebagai anggota.

Di tengah derasnya arus sungai dan rintangan alam yang harus dihadapi, para anggota muda KALLASKUBA menemukan sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar aktivitas luar ruang: mereka menemukan jati diri, solidaritas, dan semangat memberi.

KALLASKUBA bukan hanya komunitas, tapi keluarga. Sebuah ruang tumbuh bagi mereka yang ingin mengenal alam sekaligus mengenal diri sendiri lebih dalam. Dan bagi mereka yang telah melalui proses ini, tak ada lagi keraguan untuk melangkah menghadapi dunia yang lebih luas.

(Arya)





Lebih baru Lebih lama