Desa Sambirejo Menuju Ketangguhan Bencana Lewat Pembentukan DESTANA

Pasuruan, Seputarperistiwanews.com – Sepekan gelar kegiatan DESTANA, Semangat gotong royong dan kesiapsiagaan menjadi warna utama dalam kegiatan pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan yang berlangsung selama sepekan, mulai 16 hingga 22 April 2025 ini, digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur bersama BPBD Kabupaten Pasuruan dengan melibatkan tiga pilar utama: pemerintah desa, TNI/Polri, dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur, Dadang Iqwandi, menegaskan pentingnya pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di Desa Sambirejo sebagai bagian dari upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan desa yang lebih siap, sigap, dan tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman bencana.

“Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menjadikan Desa Sambirejo sebagai desa yang tangguh bencana. Melalui kolaborasi seluruh pihak, kami berharap warga Desa Sambirejo bisa lebih siap dan responsif saat bencana datang,” ungkapnya.

Dadang juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, TNI/Polri, dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana, sehingga semua pihak memiliki peran aktif dan berdaya guna dalam menciptakan lingkungan yang aman dan siaga.

Program ini bertujuan untuk membentuk masyarakat yang tanggap, tangguh, dan mandiri dalam menghadapi berbagai potensi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja. Selama kegiatan, para peserta diberikan pembekalan baik secara teori maupun praktik mengenai mitigasi bencana, teknik evakuasi, serta langkah-langkah penanganan darurat di lapangan.

Tak hanya materi teknis, kegiatan ini juga menyentuh aspek kesadaran sosial warga terhadap pentingnya peran aktif mereka dalam menciptakan lingkungan yang aman dan siaga bencana. Indar Siswoyo, salah satu fasilitator, menyampaikan materi tentang pertolongan pertama, khususnya penanganan patah tulang ringan saat situasi darurat. Sedangkan Dadang Iqwandi, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, memberikan pemahaman tentang proses assessment dan pentingnya membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di tingkat desa.

Antusiasme warga terlihat sepanjang kegiatan. Salah satu peserta, Abdul Wakhid, mengungkapkan bahwa ia merasa semakin paham dan siap jika sewaktu-waktu menghadapi situasi bencana. “Saya jadi tahu langkah-langkah yang harus dilakukan. Semoga ini bisa menjadi pedoman saat di lokasi bencana,” ujarnya.

Kepala Desa Sambirejo, Hj. Daifah, juga memberikan apresiasi atas kehadiran BPBD Kabupaten dan Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membagikan ilmu dan pengalaman mereka. “Semoga ilmu ini bermanfaat, tidak hanya untuk warga Desa Sambirejo, tetapi juga bisa membantu desa-desa lain di sekitarnya,” ucapnya.

Di akhir kegiatan, Hj. Daifah menutup acara dengan harapan besar. “Terima kasih kepada semua fasilitator, termasuk Pak Indar dan Ibu Bilqis yang setia mendampingi selama kegiatan. Semoga dengan terbentuknya DESTANA dan FPRB, desa kita semakin siap dan kuat dalam menghadapi bencana,” pungkasnya.

Dengan terbentuknya Desa Tangguh Bencana di Sambirejo, masyarakat kini tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga semangat kolaboratif untuk melindungi satu sama lain. Sambirejo pun siap menjadi contoh bagi desa lain dalam membangun ketahanan menghadapi bencana.

(Bhawel/Arya)

Lebih baru Lebih lama