Bangil, Seputarperistiwanews.com – Komitmen tinggi terhadap kebersihan lingkungan kembali diperlihatkan oleh warga Kaliteluh Kelurahan Latek RW.02, melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang digelar pada Jumat, 17 Januari 2025, di Polinkel Kaliteluh Kelurahan Latek. Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan (GERMASDARLING) yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran penyakit berbasis vektor, seperti demam berdarah dengue (DBD).
Dimulai pada pukul 08.00 WIB, kegiatan ini tidak hanya terfokus pada pemberantasan sarang nyamuk, tetapi juga menyertakan serangkaian acara yang bertujuan untuk mendidik dan memberdayakan masyarakat. Nasidah, Ketua Paguyuban Warga Kaliteluh RW.02, mengungkapkan bahwa PSN bukan sekadar membersihkan lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya kebersihan sebagai langkah preventif terhadap penyakit menular, terutama yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
“Kami ingin mengajak warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. PSN ini adalah salah satu cara kita bersama-sama mencegah penyebaran penyakit, terutama yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti,” ujar Nasidah, yang memimpin kegiatan tersebut.
Selain PSN, acara ini juga mencakup penyuluhan mengenai pengelolaan lingkungan yang baik. Warga diajarkan cara-cara mengelola sampah, membuat lubang biopori, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Peserta juga diberikan pemahaman tentang cara-cara praktis untuk mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk, dengan menerapkan metode 3M (Menguras, Menutup, Memanfaatkan) dan 3M Plus, yang termasuk mencuci tangan dengan sabun antiseptik menggunakan air mengalir.
Setelah kegiatan PSN selesai, panitia melakukan monitoring dan evaluasi untuk menilai keberhasilan program dan memberikan rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya. Harapan besar agar kegiatan ini menjadi contoh bagi wilayah lainnya dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Joko Santoso, seorang warga yang aktif dalam kegiatan ini, mengungkapkan dukungannya, “Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini. Dengan bersama-sama membersihkan lingkungan, kita bisa lebih mudah mencegah penyebaran penyakit. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi masyarakat lain,” ujar Joko.
Antusiasme warga sangat terlihat ketika mereka bersama-sama membersihkan area sekitar Polinkel Kaliteluh Latek. Mereka dengan cermat memastikan setiap sudut yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dibersihkan dengan teliti. Kolaborasi yang terjalin antarwarga semakin mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kelurahan Latek. Kepala Kelurahan Latek, Sujarno, ST., menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata pentingnya kolaborasi antara warga, pemerintah, dan berbagai pihak terkait dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. “Semakin tingginya kesadaran masyarakat Kaliteluh RW.02 terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan menjadi bukti bahwa gerakan ini dapat berkembang dan menginspirasi wilayah lain untuk melakukan langkah serupa,” ujar Sujarno.
Selain itu, dalam rangka menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), kegiatan ini juga meliputi kunjungan rumah ke H. Chusnan No.15 RT.08 RW.02, di mana kader kesehatan bersama Lurah melakukan pengecekan dan memberikan penyuluhan langsung mengenai pengurasan kamar mandi untuk mencegah berkembangnya bibit nyamuk (jentik). Warga diimbau untuk tetap melaksanakan 3M Plus, yang meliputi memelihara ikan atau mengubur barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
M. Zulkifli, S.Kep. NS., penanggung jawab program DBD di Puskesmas Raci, mengungkapkan hasil kunjungan pengecekan yang dilakukan oleh kader Germas Darling di 115 bangunan rumah warga. Dari pengecekan tersebut, ditemukan 17 rumah yang masih terkontaminasi jentik nyamuk. Zulkifli menambahkan bahwa selain di Kelurahan Latek, selama periode 2023-2024 tercatat satu kasus kematian akibat DBD, yang menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit ini, terutama dengan memasuki musim penghujan. Selama pengecekan, beberapa rumah ditemukan masih memiliki potensi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebab DBD. Oleh karena itu, Zulkifli mengimbau agar kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan secara rutin setiap dua minggu sekali, guna memastikan lingkungan tetap bersih dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
Program Germas Darling yang dilaksanakan oleh PKM Raci akan terus dilakukan setiap bulan sebagai upaya berkelanjutan untuk memastikan pencegahan DBD berjalan efektif. Dengan partisipasi aktif masyarakat dan kader kesehatan, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang besar bagi kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Paguyuban Warga Kaliteluh Latek berkomitmen untuk terus menjaga konsistensi dan keberlanjutan program-program lingkungan. Dengan melibatkan lebih banyak warga dalam kegiatan PSN dan penyuluhan terkait pengelolaan lingkungan, diharapkan langkah-langkah preventif ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lestari.
Sebagai langkah berkelanjutan dalam menjaga kesehatan masyarakat, program Germas Darling yang digagas oleh PKM Raci akan terus dilaksanakan setiap bulan. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat serta kader kesehatan, diharapkan program ini dapat terus memberikan dampak positif yang signifikan dalam pencegahan DBD dan meningkatkan kualitas hidup warga. Paguyuban Warga Kaliteluh Latek juga berkomitmen untuk memastikan bahwa program-program lingkungan tetap berjalan dengan konsisten, sehingga tercipta kesadaran kolektif yang lebih tinggi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Dengan melibatkan lebih banyak warga dalam kegiatan PSN serta penyuluhan tentang pengelolaan lingkungan yang baik, diharapkan upaya preventif ini tidak hanya akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari bagi generasi mendatang.
(KIM/Arya)