Pemasangan Instalasi Listrik di Mojokopek Tuai Kontroversi


Pasuruan, Seputarperistiwanews.com – Pemasangan tiang listrik oleh PLN di Dusun Mojokopek, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, telah memicu kritik tajam dari warga. Proses yang dilaksanakan tanpa sosialisasi yang memadai ini semakin diperparah dengan adanya papan larangan untuk melanjutkan instalasi yang terpasang di lokasi, Sabtu (05/10)

Fauzi, salah satu warga, menegaskan bahwa meskipun pihak pengembang mengklaim telah mendapatkan izin dari Kepala PT MAS juga belum selesai. Kami terpaksa menghentikan pekerjaan karena kurang komunikasi,” ungkapnya. Ia menegaskan perlunya kesepakatan yang jelas antara PLN dan masyarakat agar semua pihak memahami dampak proyek ini.

Dalam kondisi ini, warga Dusun Mojokopek mendesak PLN agar lebih transparan dan melibatkan masyarakat dalam setiap langkah proyek. “Keterbukaan informasi sangat penting agar tidak ada pandangan negatif terhadap pemimpin dan proyek yang dijalankan,” imbunya.

Dalam hal ini, Abdul Rochim, salah seorang warga setempat, juga menyatakan bahwa kegiatan ini berlangsung tanpa sosialisasi yang memadai.

“Kami dikejutkan dengan adanya pekerjaan baru ini, sementara pemasangan tiang listrik yang mengarah ke PT MAS belum sepenuhnya diselesaikan,” ungkap Rochim. Ia menambahkan bahwa kabel-kabel yang melintas di area pemukiman terpaksa dihentikan oleh warga karena ketidakjelasan informasi.


Rochim melanjutkan, setelah melakukan konfirmasi dengan ketua RT setempat, diketahui bahwa mereka tidak memiliki informasi mengenai proyek ini, dan hanya Kepala Desa yang mengetahui. Menurutnya, Kepala Desa memberikan izin secara lisan kepada pihak PLN, sementara komunikasi dengan warga belum dilakukan.

Ia menekankan pentingnya klarifikasi dari pihak vendor terkait izin yang diberikan. Ia juga mencatat bahwa tiga minggu setelah pemasangan, masih ada masalah yang belum terselesaikan, khususnya di Mojokopek Timur dan Barat.

Rochim berharap PLN bisa melakukan kesepakatan dan menjelaskan prosedur yang jelas kepada warga. Selain itu, ia mengkhawatirkan dampak dari pemasangan tiang listrik yang menutupi saluran irigasi dan penebangan pohon milik warga untuk kelancaran instalasi.

Dampak dari pemasangan tiang listrik ini sudah mulai terasa, dengan saluran irigasi warga yang terhalang dan beberapa pohon ditebang untuk memfasilitasi instalasi. Kekhawatiran akan potensi bahaya dari tegangan listrik yang tinggi semakin menambah keresahan di kalangan warga.

Peristiwa ini mencerminkan bahwa pembangunan infrastruktur memerlukan kerja sama dan komunikasi yang efektif antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat. Tanpa langkah tersebut, proyek yang seharusnya bermanfaat bagi masyarakat bisa berujung pada ketidakpuasan dan keresahan yang berkepanjangan.

(Arya/SPn)

Lebih baru Lebih lama