PASURUAN, Seputarperistiwanews.com - Sosialisasi Pelatihan dan Pengukuhan Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR) Kabupaten Pasuruan berlangsung di Formerly Royal Tretes View Hotel and Convention, Prigen, Pasuruan, pada Kamis 19/9/24.
Acara ini dihadiri oleh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pasuruan dan 170 relawan dari berbagai kecamatan, dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kebakaran.
Acara dimulai dengan sambutan dari Audita Kharisma sebagai Master of Ceremony, yang membakar semangat para relawan melalui yel-yel "Yudha - Brama - Jaya: Pantang Pulang Sebelum Padam".
Audita memandu kegiatan yang mencakup registrasi peserta, pemberian materi tentang peran relawan pemadam kebakaran, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta Mars Pemadam Kebakaran. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan doa bersama dan penayangan video tentang kiprah REDKAR di masyarakat.
Santoso Wardoyo, S.STP., Kepala Bidang Pencegahan Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu, menjadi pemateri utama. Dalam paparannya, Santoso menekankan pentingnya pola pikir yang benar dalam menghadapi situasi darurat. Ia memperkenalkan konsep "Stop - Think - Act" sebagai langkah penting dalam merespons kebakaran.
“Bicara kondisi darurat adalah suatu situasi yang tidak biasa, perilaku kita juga harus tidak biasa. Pikiran kita harus berorientasi pada tindakan yang efektif,” ujarnya.
Santoso juga menjelaskan bahwa REDKAR merupakan organisasi sosial berbasis masyarakat yang bertujuan untuk membangun ketahanan lingkungan dari bahaya kebakaran.
REDKAR terdiri dari berbagai satuan relawan, seperti Satlakar (Satuan Relawan Kebakaran) dan Balakar (Barisan Relawan Kebakaran), yang dibentuk untuk mempercepat respons dalam penanganan kebakaran di wilayah desa atau kelurahan.
Pembentukan REDKAR diinisiasi oleh masyarakat dengan dukungan pemerintah daerah. Menurut Santoso, tujuan utama dari keberadaan relawan pemadam kebakaran adalah untuk meningkatkan kecepatan tanggap darurat, meminimalkan risiko kebakaran, serta memberikan bantuan pencegahan dini.
Dengan demikian, diharapkan REDKAR mampu membantu mewujudkan standar pelayanan minimal (SPM) dalam bidang kebakaran dan menciptakan sinergi yang baik antara Dinas Pemadam Kebakaran dan masyarakat.
Dwi Septiawan, S.E., M.M., Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya mitigasi kebakaran.
"Kami berharap seluruh peserta mampu menerapkan ilmu yang didapat dan siap ketika menghadapi situasi kebakaran," ujarnya.
Sementara itu, Nurul Hudayati, S.E., M.M., Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pasuruan, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat krusial untuk meningkatkan kesiapan relawan.
"Relawan harus siap, tanggap, dan dapat bersinergi dengan petugas pemadam kebakaran di lapangan," tegasnya.
Dengan adanya pengukuhan REDKAR, diharapkan peran relawan dalam menjaga keselamatan masyarakat semakin meningkat.
Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama antara relawan dan pemerintah, untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh dalam menghadapi risiko kebakaran di masa depan.
Kabupaten Pasuruan siap bersama-sama menghadapi tantangan ini dengan semangat dan komitmen yang ditunjukkan oleh para relawan.
(Ag/SPn)