PASURUAN, Seputarperistiwanewa.com - Nenny Purwanty, seorang tokoh pamong pramuka dari Saka Wira Kartika Kodim 0819/Pasuruan, menampilkan dedikasi luar biasa dalam bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan. Salah satu langkah nyatanya adalah merawat dua ekor ular, yaitu jenis python Sanca Kembang dan Molu Albino, sebagai bagian dari program edukasi. Kegiatan ini berlangsung di Mako Ramil 0819/10 Bangil pada Rabu (18/9), yang juga menjadi daya tarik bagi masyarakat dan generasi muda.
Sebagai seorang pengajar di Sekolah Menengah Atas di Kota Bangil, Nenny tidak hanya fokus pada pendidikan formal di kelas. Ia juga aktif membina adik-adik pramuka dalam kegiatan kepramukaan, khususnya di bawah naungan Saka Wira Kartika. Keterlibatannya dalam merawat reptil ini tidak hanya sekadar hobi, tetapi telah ia jadikan sebagai metode pembelajaran yang unik dan inovatif. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan ekosistem.
Saat ditemui di lokasi penangkaran, Nenny menjelaskan pentingnya mengenal dan merawat ular sebagai bagian dari ekosistem. “Ular ini merupakan bagian dari alam kita. Kita harus merawatnya dengan baik, meminta bantuan kepada ahlinya, dan mengajak masyarakat untuk menyayangi makhluk hidup lainnya,” ujarnya. Nenny juga menyampaikan bahwa menjaga keseimbangan alam sangatlah penting, dan setiap makhluk hidup memiliki peran dalam rantai ekosistem yang tidak bisa diabaikan.
Lebih lanjut, Nenny menekankan pentingnya memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang jenis-jenis ular. Menurutnya, di masa depan, generasi mendatang mungkin tidak lagi mengenali beragam jenis fauna lokal jika tidak ada upaya edukasi yang berkelanjutan. “Mungkin suatu saat nanti, generasi kita tidak bisa mengenali masing-masing jenis ular. Oleh karena itu, edukasi seperti ini sangat penting,” tambahnya.
Dengan inisiatif ini, Nenny Purwanty bukan hanya berkontribusi pada dunia pendidikan, tetapi juga turut andil dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian fauna lokal. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, serta melibatkan diri dalam usaha menjaga keseimbangan ekosistem.
Kehadiran Nenny sebagai tokoh pamong pramuka yang edukatif, menjadikan Mako Ramil 0819/10 Bangil sebagai pusat pembelajaran tentang alam dan lingkungan, serta tempat bagi masyarakat untuk belajar tentang pentingnya menghargai dan merawat ekosistem.
(Arya/SPn)