Jakarta, Seputarperistiwanews.com - Faisal Basri, seorang ekonom terkemuka Indonesia, meninggal dunia pada usia 65 tahun pada Kamis, 5/9/24. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, terutama di kalangan akademisi dan praktisi ekonomi.
Faisal Basri dikenal sebagai sosok yang vokal dalam menyuarakan pendapatnya mengenai isu-isu ekonomi, sosial, dan politik di Indonesia.
Selama hidupnya, Faisal Basri banyak berkiprah di berbagai jabatan strategis. Ia adalah seorang dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), tempat ia mengajar selama bertahun-tahun dan membentuk banyak generasi ekonom muda.
Faisal juga terlibat dalam pendirian Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), sebuah lembaga yang aktif memberikan analisis kebijakan ekonomi di Indonesia.
Di ranah publik, Faisal Basri sempat ditunjuk menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) oleh Menteri ESDM yang kala itu dijabat Sudirman Said, untuk memberantas praktik korupsi di sektor minyak dan gas.
Kiprahnya dalam memperbaiki tata kelola industri migas mendapatkan banyak pujian, meski tantangan yang dihadapi sangat besar.
Faisal juga terlibat dalam dunia politik. Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, ia maju sebagai calon gubernur independen. Meski tidak terpilih, keberaniannya untuk ikut serta dalam kontestasi politik tanpa dukungan partai besar menjadi bukti komitmennya dalam memperjuangkan perubahan di Indonesia.
Sepanjang hidupnya, Faisal Basri dikenal sebagai intelektual yang jujur dan kritis. Ia sering memberikan pandangan tajam terkait kebijakan ekonomi nasional, baik melalui tulisan di media massa maupun dalam berbagai seminar dan diskusi publik. Meninggalnya Faisal Basri meninggalkan duka mendalam bagi dunia akademik, ekonomi, dan politik Indonesia.
(Ag/SPn)