Surabaya, Seputarperistiwanews.com — Ratusan mahasiswa dari BEM Seluruh Indonesia (SI) dan berbagai elemen masyarakat menyuarakan protes besar-besaran dengan aksi bertajuk “Dasa Dosa Jokowi: Borok Jatim” di depan Gedung DPRD Jawa Timur pada Senin (12/8/2024).
Aksi ini, yang melibatkan 22 organisasi, menyoroti sejumlah isu kritis terkait kebijakan pemerintah pusat yang berdampak negatif di Jawa Timur.
Aulia Thaariq Akbar, Ketua BEM SI Jatim yang juga mahasiswa Universitas Airlangga, menjelaskan bahwa aksi ini dilatarbelakangi oleh berbagai masalah yang muncul akibat kebijakan pemerintah pusat.
“Kami ingin memastikan suara rakyat Jatim terdengar dan masalah-masalah yang ada ditangani dengan serius oleh pemerintah,” ujarnya.
Para pendemo memfokuskan tuntutan mereka pada tiga area utama:
1. Pemberantasan HAM
- Pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan;
- Penyediaan tempat tinggal layak untuk warga Rusunawa Gunungsari;
- Penyediaan pasar berjualan yang menguntungkan untuk Pedagang Kutisari di setiap kelurahan.
2. Konflik Agraria
- Pencabutan Hak Guna Usaha (HGU) PT Bumi Sari Maju dan pembebasan petani Pak Muhriyono;
- Penolakan terhadap pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Surabaya Waterfront Land;
- Penegakan aturan ketat terhadap perusahaan pelanggar prosedur pengolahan limbah.
3. Reformasi Institus
- Penolakan RUU Polri dan RUU TNI;
- Penolakan komersialisasi pendidikan dan pembungkaman kebebasan akademik.
Usai aksi, perwakilan mahasiswa dan masyarakat diterima oleh Hari Putri Lestari, Anggota Komisi A DPRD Jatim, untuk menyampaikan tuntutan mereka secara langsung.
Aulia Thaariq Akbar menekankan bahwa aksi ini merupakan bentuk tekanan kepada pemerintah untuk segera mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat Jatim serta memperbaiki kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.
Aksi ini berjalan dengan aman dan teratur, dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.
(Ag/SPn)