Ariyadi : Asuransi itu berbanding lurus dengan trust atau kepercayaan masyarakat.
Surabaya, Seputarperistiwanews.com - Nasabah yang tergabung dalam Korban Bumiputera 1912 Jawa Timur, kembali lakukan pertemuan dengan Badan Perwakilan Anggita (BPA) di Kantor Wilayah (Kanwil) Bumiputera 1912 Jawa Timur, Jl. Raya Darmo Surabaya, pada Jumat (17/05/24).
Dalam pertemuan itu selain bersilaturahmi juga menindak lanjuti nasib nasabah Bumiputera 1912 yang belum mendapatkan pencairan klaim.
Acara itu dihadiri Kepala Wilayah (Kawil) Jawa Timur Debby, BPA Jawa Timur Widya, beberapa Kepala Cabang (Kacab) dan para nasabah Bumiputera 1912.
Widya mejelaskan, bahwa kondisi Bumiputera 1912 saat ini menjalankan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) dengan berbagai program, salah satunya pembayaran klaim nasabah yang sudah mengikuti Pemotongan Nilai Manfaat (PNM) sebesar 50%.
"Bumiputera ditarget untuk menyelesaikan pembayaran klaim nasabah yang mengikuti PNM hingga Desember 2025," ucapnya.
Selain itu Widya juga meminta maaf karena system yang sudah berjalan sempat terhenti dikarenakan System yang dimiliki Bumiputera 1912 mengalami kendala, tetapi saat ini sudah bisa dan dimungkinkan bulan Juni sudah kembali normal.
"Mohon maaf system mengalami masalah dan masih dalam perbaikan, mudah-mudahan Juni sudah bisa kembali melakukan pembayaran klaim para nasabah PNM," tegasnya.
Masih dalam suasana yang sama, perwakilan Korlap Korban Bumiputera 1912 Jatim Ariyadi memberikan masukan, hendaknya Bumiputera 1912 selain menggunakan System Digital hendaknya juga menggunakan System manual.
"System Digital memang perlu tetapi System manual juga harus dijalankan, supaya bila terjadi mesalah, maka program pembayaran klaim nasabah PNM masih bisa berjalan, ini selaras dengan jiwa Bumiputera 1912 yang berazaskan mutual," tuturnya.
Ia menambahkan harusnya Bumiputera 1912 membuka antrian nasabah Bumiputera 1912 yang mengikuti PNM dan juga yang akan menerima pencairan secara transparan.
"Saya minta Bumiputera 1912 membuka secara transparan antrian nasabah yang sudah PNM sehingga kawan kawan ini bisa mengakses dan mengawal program PNM," imbuhnya.
Bumiputera 1912 hendaknya membangun kembali kepercayaan masyarakat, sehingga proses RPK bisa berjalan dengan maksimal.
"Asuransi itu berbanding lurus dengan trust atau kepercayaan, kalau Bumiputera bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat maka saya yakin proses RPK bisa berjalan," pungkasnya.
(Ag/SPn)